riel

riel
always smile

Kamis, 20 Oktober 2011

DIBALIK TUJUH PIALA


            Minggu ini minggu terakhir sebelum JUMBARA (jumpa bakti gembira). Tiba-tiba Putri mendapat kabar bahwa dia dapat tambahan tugas presentasi PRS (Pendidikan Remaja Sebaya), tentang Rokok.
“yah, kok aku lagi… bagianku uda banyak banget..!” keluh Putri.
“ayo  uda put, aku yakin kamu bisa. Please…!” rayu Wulan.
“kok aku terus seh…. Kan banyak temen-temen yang lain, lagian dalam waktu sesingkat itu aku nggak mungin bisa ngimbangin kamu…!” keluh Putri.
“berhubung you’r my best friend is the best forever, jadi apa boleh buat !” ucap Putri.
            Hari demi hari mulai terlewati, namun menjelang hari ke empat sebelum jumbara Putri d an kawan-kawan mulai dikejar sang waktu. Mereka terus berlatih, pagi dan sore hari, begitu terus. Bahkan Wulan jatuh sakit, dilanjutkan dengan Henny yang juga jatuh sakit. Hari demi hari mereka semakin sering latihan semakin menurun pula kesehatannya. Lukman, Putri, bahkan Farah pun ikut sakit pula.
            “yah, kok sakit semua.. terus ya apa Jumbaranya?” ucap Putri.
            “habise kita di forsir…” Jawab Henny.
            “aku ikut latihan aja, nggak usa ikut Jumbara !” Jawab Farah.
            “heh, pa ae ya.. kita itu akan sehat dan ikut jumbara semua, kita akan berjuang bersama! ” Jelas Putri.
            “yaps, kita akan berjuang bersama demi sekolah kita tercinta ini.” Ucap Wulan.
            Hari ini hari rabu, waktunya latihan paduan suara. Satu haari penuh Putrid an kawan-kawan latihan. Sampai-sampai sore harinya Putri tidak datang latihan. Padahal Putri anak yang paling semangat untuk Jumbara dan latihan, ia tak pernah absen dari semua kegiatan.
Kebesokan harinya Putri, Wulan dan Lukman dapat tugas meriksa tenda yang akan di pakai Jumbara. Setelah itu semua anak PMR berkumpul untuk persiapan barang-barang yang akan dibawa untuk jumbara. Ya, Putri yang paling banyak mendapat tugas, namun ia tak pernah mengeluh dengan semua itu, ia selalu berfikir ini semua demi sekolahnya tercinta.
Hari pertama Jumbara pun telah datang, Upacara pembuka yang sangat menyebalkan juga mengesankan. Di atas terik matahari kita semua berdiri dengan tegak, mendengarkan bapak Wali kota memberi pidato. Malam Pensi pun telah datang, Putri didandani bagaikan orang gila, Wulan yang semula cantik kini jadi culun, bahkan Lukman jadi pak ustad.
           “agagag kita kok jadi aneh yow? Padahal sekolah lain nggak segila kita..” ucap Putri dengan tertawa terbahak-bahak.
           “biasa… PMR Spega kan gokil…!” jawab Wulan.
“bukan gokil lagi, tapi uda gila” jawab Putri.
            Malam pun semakin larut. Semua mulai mencari tempat untuk tidur di tenda kecil. Namun, ditengah rasa kantuk tiba-tiba terdengar suara
“ayo bangun apel dulu” teriak panitia.
“yah, nggak tau malam ya???, agagaga kasihan Wulan tidur uda nyampek Jakarta.”
“wkwkwkwkw….” Tawa penghuni tenda
            Pagi pun mulai menjelang, waktunya paduan suara, ditengah indahnya penampilan dan diakhir yang kacau. Semua salah hadap untuk bubar. Ini lah hal yang menyebalkan, diakhir suara kecek-kecek yang mengiringi lagu.
            Waktu perang pun telah tiba, lomba traveling sudah menanti di depan mata.
“kita ke pos apa dulu?”Tanya Putri
“pos PK (Perawatan Keluarga)” jawab Lukman.
“hugh, kok Pk seh… aku dan anggota PK nggak siap. Aku latihan cuman satu kali… ya apa ini?” keluh Putri.
“lakukan yang terbaik, kita pasti bisa” jawab Wulan.
            Dengan jantung yang berdebar sangat keras, Putri memilih soal Pk.
“Alhamdulillah, soalnya nggak begitu sulit.” Ucap Putri.
            Dari pos PK dilanjutkan ke pos PP (Pertolongan Pertama), namun sebelum itu kita diberi waktu istirahat
“heheheh… capek, gara-gara waktu mulainya molor….” Ucap Farah
“iya, PK bikin jantungku copot..!” ucap Lina
“eh, uda bentar lagi ke PP, haduh,,, dag dig dug jantungku” ucap Farah
Ketika di pos PP kita semua dapat tekanan batin, dari praktik yang dipotong-potong juri gara-gara salah nanganin pasien, terus soal tulis yang muter-muter. Setelah itu di lanjutkan ke pos PRS,
“Yah, wajahmu nggak ngenakin lan ! pasti gara-gara di omelin di PP tadi “ Tanya Putri
 “iya, nggak enak wes perasaanku gara-gara tadi…” jawab wulan
“heh, jangan nggak enak nggak enakan, ayo semangat. Jangan buat latihan kita sia-sia” ucap Putri
Presentasipun sangat seru karena Putri dan Wulan banyak mengeluarkan kata-kata yang membuat para juri tertawa terbahak-bahak dari yang menyinggung kepala juri yang botak gara-gara rokok, mendo’akan juri agar kurus. Jadi ini semua membuat kesan kusus bagi juri dengan sekolah Putri.
Dari sana terus di lanjutkan ke pos Doras, dan yang terakhir ke pos PB (Penanggulangan Bencana)
Setelah lomba Traveling dilanjjutkan dengan lomba dapur Umum.
“ayo temen-temen semangat…. Traveling uda maximal,jadi kalian harus berjuang juga ya??” ucap Putri ikut
Ketika anggota D.U (dapur umum) memasak, kedua kompor yang mau dipakai rusak, jadi mereka terus berusaha, bahan pun tinggal dimasak. Namun apa boleh buat mereka tidak dapat memasak, mereka berderai air mata. Bahkan Putri yang bukan anggota D.U ikut menangis.
“jangan nangis rek, aku paling nggak bisa ngeliat kalian nangis… uda wes… nggak apa-apa itu bukan salah kalian..” ucap Putri dengan deraian air mata.
“kita gagal, !” ucap salah seorang anggota D.U
“kita boleh gagal di D.u tapi kita harus berjuang di Drama bentar lagi, tunjukan kalau kita bisa” ucap Putri
Lomba Drama pun dilaksanakan dengan karantina. Namun kesedihan mulai menghilang dengan kita melihat pensinya ana SMA. Kebesokan harinya kita semua melakukan anjangsana (silatuhrami antar tenta).
Sekolah Putri adalah sekolah yang paling rame dan paling kompak. Bahkan anak-anak SMA suka sekali kumpul-kumpul dengan SMP nya Putri, begitu juga sebaliknya. Jam 12.30 WIB kita melaksanakan penutupan dan pengumuman pemenang dari lomba-lomba yang telah dilaksanakan.
“lan, ingat nadzarmu, minimal kita dapet 3 piala kamu akan puasa 1 hari” ucap Putri.
“iya, moga saja kita dapat lebih dari 3” jawab Wulan
Deti-detik pengumuman pun terdengar
Juara 1 lomba PP di dapat oleh kontingen 11 (sekolahannya Putri)
Juara 3 lomba Pk di dapat oleh kontingen 11
Juara 1 lomba PRS di dapat oleh kontingen 11
Juara 2 lomba PB di dapat oleh kontingen 11
Juara 1 lombaDORAS di dapat oleh kontingen 11
Juara 3 lomba paduan suara di dapat oleh kontingen 11
Juara 3 kontingen favorit di dapat oleh kontingen 11
Di balik tujuh Piala perlu pengorbanan yang sangat berat. Namun kita mendapat kebanggan tersendiri setelah memberikan tujuh piala kesekolah,
“aku telah membuktikan bahwa aku dan kawan-kawan bisa membawa penghargaan untuk sekolahku tercita, aku telah membuktikan kepada orang-orang yang memaki ku dan teman-temanku” ucap Putri dalam Hati.
“put, kita berhasil” ucap Wulan.
“iya, dibalik tujuh piala ini tersimpan rahasia yang sangat mengesankan, senang sedih terasa gampang dihadapi jika bersama “ ucap Putri
DIBALIK TUJUH PIALA


1 komentar: